BINTANG TENGGARA – Konsumsi beras di Indonesia sangat tinggi, per tahun 2022 konsumsi beras mencapai 30,2 juta ton. Angka ini naik 0,5% dibandingkan tahun 2021.

Sayangnya jumlah konsumsi beras tinggi tidak diiringi dengan angka produksi beras yang tinggi. Apa saja penyebab konsumsi dan produksi beras Indonesia?

1. Petani masih miskin

Kemiskinan petani disebabkan mereka tidak punya kemampuan menetapkan kebijakan pertanian di segala level. Dampaknya jumlah konsumsi serta biaya produksi tidak seimbang dengan keuntungan bertani padi.

2. Ketergantungan impor

Untuk menutup ketergantungan konsumsi beras, pemerintah melakukan impor tanaman pangan sebanyak 74%.

3. Banyak usia produktif meninggalkan pertanian

Usia produktif Indonesa di bidang pertanian sejak tahun 2013 cenderung menurun. Setidaknya di sektor tanaman pangan lebih dari 10 juta orang memilih berkutat di sektor lain.

4. Aspek geografis

Berada kawasan ring of fire menyebabkan Indonesia mengalami setidaknya bencana seperti gempa bumi, kekeringan, dan gunung meletus. Efek dari bencana ini membuat lahan-lahan produktif berkurang bahkan mati.

5. Aspek kebijakan pemerintah

Pemerintah RI mencanangkan program untuk membantu petani. Namun hingga saat ini tidak tepat sasaran. Misalnya saja, subsidi benih dari APBN rata-rata 2,3% dan rata-rata serapan hanya 0,4%.

6. Perbaikan Irigasi

Rahabilitasi irigasi di tahun 2014 memasang target seluas 1340 Ha. Namun pada tahun yang ditentukan, ternyata rehabilitasi hanya mencapai 577,18 ribu Ha.***

About Galang Sanubari

Check Also

Ke Banyuwangi, Presiden Jokowi: BLT El Nino Untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

BINTANG TENGGARA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Rabu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *