BINTANG TENGGARA – Konsumsi beras di Indonesia sangat tinggi, per tahun 2022 konsumsi beras mencapai 30,2 juta ton. Angka ini naik 0,5% dibandingkan tahun 2021.
Sayangnya jumlah konsumsi beras tinggi tidak diiringi dengan angka produksi beras yang tinggi. Apa saja penyebab konsumsi dan produksi beras Indonesia?
1. Petani masih miskin
![](https://img.bintangtenggarafm.com/2023/09/2-1-1024x1024.png)
Kemiskinan petani disebabkan mereka tidak punya kemampuan menetapkan kebijakan pertanian di segala level. Dampaknya jumlah konsumsi serta biaya produksi tidak seimbang dengan keuntungan bertani padi.
2. Ketergantungan impor
![](https://img.bintangtenggarafm.com/2023/09/3-1024x1024.png)
Untuk menutup ketergantungan konsumsi beras, pemerintah melakukan impor tanaman pangan sebanyak 74%.
3. Banyak usia produktif meninggalkan pertanian
![](https://img.bintangtenggarafm.com/2023/09/4-1-1024x1024.png)
Usia produktif Indonesa di bidang pertanian sejak tahun 2013 cenderung menurun. Setidaknya di sektor tanaman pangan lebih dari 10 juta orang memilih berkutat di sektor lain.
4. Aspek geografis
![](https://img.bintangtenggarafm.com/2023/09/5-1024x1024.png)
Berada kawasan ring of fire menyebabkan Indonesia mengalami setidaknya bencana seperti gempa bumi, kekeringan, dan gunung meletus. Efek dari bencana ini membuat lahan-lahan produktif berkurang bahkan mati.
5. Aspek kebijakan pemerintah
![](https://img.bintangtenggarafm.com/2023/09/6-1024x1024.png)
Pemerintah RI mencanangkan program untuk membantu petani. Namun hingga saat ini tidak tepat sasaran. Misalnya saja, subsidi benih dari APBN rata-rata 2,3% dan rata-rata serapan hanya 0,4%.
6. Perbaikan Irigasi
![](https://img.bintangtenggarafm.com/2023/09/7-1024x1024.png)
Rahabilitasi irigasi di tahun 2014 memasang target seluas 1340 Ha. Namun pada tahun yang ditentukan, ternyata rehabilitasi hanya mencapai 577,18 ribu Ha.***
![](https://img.bintangtenggarafm.com/2023/09/8-1024x1024.png)