Kisah Guru di Pamekasan Dimutasi Lantaran Tak Setuju Toilet Sekolah Berbayar

BINTANG TENGGARA – Mohammad Arif salah seorang guru Madrasah di Pamekasan Madura Jawa Timur terpaksa merasakan dampak mutasi sepihak karena tidak setuju dengan aturan toilet sekolah yang berbayar.

Arif selaku guru Man 1 Pamekasan tak menyetujui bahwa penggunaan toilet sekolah berbayar bagi para siswa. Hal ini lantaran dirinya merasa kasihan mengingat selama tahun 2018 para siswa di sekolah tersebut tidak mempunyai ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar sehingga menggunakan tempat seadanya, dan harus membayar saat menggunakan toilet.

Arif sendiri sebelumnya merupakan mantan Waka Kesiswaan di sekolah tersebut. Dan sebelum dinonaktifkan ia menjadi salah satu anggota Tim Pengendalian Mutu Sekolah. Dimana tugas atau tujuannya yakni memberikan pembinaan, bimbingan, pendampingan, supervisi pengembangan, dan penjaminan mutu pendidikan.

Cerita Arif ini pun sempat viral di media sosial, lantaran ia tak menyetujui adanya keputusan pemberlakuan tarif toilet bagi siswa. Sehingga Arif mendapatkan SK mutasi dari Kementerian Agama Jawa Timur dan merasa dirugikan.

Padahal sebelum itu pihaknya tidak pernah mengajukan hal usul mutasi seperti yang disebutkan dalam SK tersebut. Atas kejadian ini, Arif lantas mengadukannya ke Komisi Aparatur Sipil Negara serta Ombudsman untuk mendapatkan keadilan.***

About Okki Nila

Check Also

Ke Banyuwangi, Presiden Jokowi: BLT El Nino Untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

BINTANG TENGGARA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi, Rabu …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *