Salah satu lokasi Blue Fire di Kawah Ijen Gumitir yang jadi Primadona wisatawan saat berkunjung ke Banyuwangi. (Foto. Repro)

Tunggu Kajian PVMBG Bandung, Jalur Wisata Ijen Masih Ditutup Bagi Wisatawan

Radiobintangtenggara.com, LICIN – Imbas dari keluarnya Gas Beracun mengakibatkan jalur pendakian menuju Kawah Ijen hingga kini masih dilakukan penutupan.

Kabin Kedarurat dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, batas waktu penutupan Wiasata Kawah Ijen di Banyuwangi terhitung sejal tanggal 23 Maret 2018 masih menunggu proses kajian dari Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung untuk melakukan proses kajian.

Mengingat, lanjut Eka sejak semburan Gas yang terjadi sejak 22 Maret 2018 mengakibatkan sejumlah warga yang berada dikaki Gunung Ijen terutama di wilayah Bondowoso diungsikan.

“Hal inilah yang mengakibatkan proses pengkajian data disekitar lokasi harus dilakukan,” katanya.

Menurut Eka, sebenarnya fenomena gas tersebut akan lebih tidak berdampak jika terjadi pada sejak siang hari karena dapat terurai oleh Matahari.

Namun karena terjadinya malam hari sehingga berdampaknya pada udara yang sulit mengurai gas tersebut dan berakibat pada masyarakat sekitar.

Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada wisatawan yang akan menuju ke Ijen Banyuwangi melalui jaringan koneksi biro-biro wisata terkait penutupan di wilayah Ijen Banyuwangi.

Hingga saat ini, wisatawan sudah dilakukan penutupan sejak di Pal Tuding wilayah Ijen. “Direncanakan hari ini Tim PVMBG Bandung akan datang ke Banyuwangi untuk melakukan analisis lebih lanjut,” ujar Eka.

Pers Rilis yang di Keluarkan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Jawa Timur. (Foto. Eka Muharam)
Pers Rilis yang di Keluarkan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Jawa Timur. (Foto. Eka Muharam)

Akibat penutupan wisata Ijen, rupanya berdampak signifikan pada sektor pariwisata di Banyuwangi. Davin, warga Purwoharjo selaku Pebisnis Travel di wilayah Banyuwangi yang juga berbagi wawasan terkait dampak penutupan diwilayah wisata Ijen mengakibatkan pihaknya harus pandai-pandai memilih lokasi kunjungan bagi wisatawan yang datang ke Banyuwangi.

“Mengingat mereka sudah memesan untuk berkunjung ke Ijen dan harus dialihkan kunjungannya ini,” katanya.

Hal tersebut, kata Davin berimbas pada kecendrungan wisatawan yang lebih memilih lokasi wisata lain yang ada dikawasan Banyuwangi. Selain itu, wisata malam hari yang biasanya menuju Ijen akan diupayakan dengan lokasi lain dengan waktu yang berbeda.

“Sehingga saat sore harinya yang biasanya wisatawan akan beristirahat di Hotel sebelum menuju Ijen akan dimaksimalkan untuk melakukan kunjungan,” tambahnya.

Pun begitu tidak dipungkiri jika penutupan wisata Ijen juga berimbas pada penurunan wisatawan khususnya dari Manca negara. Mengingat Ijen merupakan satu diantara dua wisata didunia yang memiliki Blue Fire selain di Islandia.

FAREH YUSUF

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *