Banjir di Desa Wonoasri dan Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo yang merendam rumah warga saat hujan mengguyur dengan intensitas tinggi diwilayah itu. (Far)

Banjir di Tempurejo Jember 600 KK Diungsikan

Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang melanda Jember  pada kamis (1/2/2018) kemarin  mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Jember. Seperti di Desa Wonoasri dan Desa Sanenrejo,  Kecamatan Tempurejo.

Koordinator Tim Tagana Kabupaten Jember, Budiyono mengatakan, banjir di dua desa tersebut terjadi  pada Jumat dini hari. Awalnya air datang dari arah sungai Mayang yang berdekatan dengan Desa Wonoasri.

Hujan yang terjadi semalaman membuat sungai tidak mampu menampung air hingga akhirnya meluap dan menggenangi ratusan rumah warga.

“Banjir  ini jadi lebih parah karena di tambah  kiriman air yang berasal dari pegunungan,” katanya.

Baca Juga. Bupati Jember Pastikan Urus Kenaikan Pangkat ASN Bebas Pungli

Ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah penduduk mencapai 80 sentimeter hingga 2 meter. Dampak terparah terjadi di Dusun Curah Lele Desa Wonoasri dimana air yang menggenang mencapai 2 meter.

Akibat banjir tersebut sekitar 600 KK atau sekitar 2.200 jiwa, penduduk di dua desa terdampak banjir harus diungsikan ketempat lebih aman.

Budiyono menerangkan, Jumat siang  air yang menggenangi rumah-rumah warga sudah mulai menyusut dan sebagian warga telah pulang dari pengungsian.

“Untuk membersihkan rumahnya, warga menggunakan air agar sisa-sisa lumpur dapat hilang,” ujarnya.

Baca Juga. Tempat Foto Selfie di Rembangan Longsor, BPBD Jember Himbau Warga Tak Berswafoto di Lokasi

Masyarakat dibantu BPBD Jember, Tagana serta personil dari Kepolisian, TNI dan Pemerintah Desa juga membantu upaya warga melakukan  pembersihan. Selain itu juga dilakukan pantauan langsung terhadap  kondisi tanggul-tanggul penahan air  disekitar lokasi untuk memastikan kemampuannya menahan volume air.

Budiyono menyampaikan, Pihaknya mengaku akan bersiap apabila terjadi banjir susulan. Pasalnya mengacu pada kondisi cuaca saat ini dilokasi, masih terjadi hujan.

SUPIANIK

About Fareh Hariyanto

Check Also

Korban P (40) pemain bola yang juga menjabat bendahara di Gaskal United 1995 Kalibaru, meninggal dunia akibat peluru nyasar. (Foto. Instagram @gaskalunited_1995)

Korban Peluru Nyasar di Lapangan Sawunggaling, Kalibaru Dikabarkan Meninggal Dunia, Polisi Sudah Berhasil Mengamankan Terduga Pelaku

Warga Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, berduka atas meninggalnya warga yang menjadi korban peluru nyasar yang terjadi pada Jumat sore, 28 Februari 2025, korban di makamkan di TPU tidak jauh dari Lapangan Sawunggaling

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *