Hujan di Karangsari Sempu dengan intensitas cukup deras. (Foto. Andreas)

BMKG Banyuwangi Respon Hujan Turun Lebih Sering di Musim Kemarau

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Peralihan musim kemarau menuju penghujan perlu menjadi kewaspadaan bersama. Gede Agus Purbawa, Kapoksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Banyuwangi (BMKG) Banyuwangi mengeluarkan pernyataan resminya.

Menurut Agus, berdasarkan hasil pemantauan, bulan Juli harusnya masuk musim kemarau di wilayah Banyuwangi . Tapi karena masih hangatnya suhu muka laut, kemarau yang terjadi saat ini menjadi kemarau basah.

“Artinya hujan masih terjadi di saat musim kemarau di Banyuwangi,” katanya saat mengudara di FM 95,6 Bintang Tenggara Banyuwangi. Selasa, (21/07). 

Menurut Agus, suhu muka laut yang hangat berfungsi sebagai penyedia uap dalam pembentukan awan-awan hujan.
Selain suhu muka laut ada faktor lainnya yakni akibat adanya aktifitas gelombang equatorial rossby yang fluktuatif.

Sehingga dampaknya terhadap suplai uap air, yang merupakan bahan utama pembentukan awan-awan hujan. Selain itu, faktor dominan lain penyebabnya adalah masih hangatnya suhu muka laut di perairan indonesia khususnya di Jawa timur.

“Akibatnya saat kemarau masih terjadi hujan di wilayah Banyuwangi,” ujarnya.

Berdasarkan analisa BMKG Banyuwangi pihaknya menghimbau bagi masyarakat yang ada di pesisir pantai selatan banyuwangi untuk mewaspadai curah hujan tinggi dan angin kencang.

Fareh Hariyanto

 

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *