Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi kembali memberikan himbauan kepada masyarakat agar mewaspadai terjadinya angin puting beliung.
Menurut Prakirawan cuaca, Yustoto Windiarto, berdasarkan pantauan dari citra satelit, bulan Oktober 2017 sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi diprediksi akan mulai memasuki masa peralihan musim, dari kemarau ke musim penghujan.
“Pola daerah tekanan udara rendah mulai muncul di belahan bumi selatan sehingga angin timuran mulai tidak stabil,” ujarnya, Kamis (12/10) kepada radiobintangtenggara.com
Selain itu, BMKG juga meminta kepada masyarakat agar mewaspadai peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang sewaktu-waktu dapat mengakibatkan terjadinya cuaca yang ekstrim, seperti angin kencang dan petir.
Baca juga ; Perluas akses kesehatan pemkab banyuwangi tambah rumah sakit rujukan
“Yang perlu diwaspadai munculnya angin puting beliung adalah kawasan Rogojampi dan Gambiran,” jelas Yustoto.
Bahkan BMKG juga mencatat, cuaca ekstrim juga berpotensi terhadap meningkatnya tinggi gelombang di wilayah laut jawa selatan dan samudera hindia yang mencapai kurang lebih 2,5 meter.
Kondisi ini, lanjutnya, mengharuskan kepada nelayan untuk tidak terlalu jauh meninggalkan bibir pantai lantaran kondisi gelombang yang belum stabil akibat pengaruh dari pertumbuhan awan Cumulonimbus.
“Kami harapkan sebelum melaut para nelayan bisa membuka laman resmi BMKG www.meteobanyuwangi.info untuk mengetahui perkembangan informasi mengenai cuaca, apakah aman atau tidak,” pintanya.
Rizki Restiawan