Aparat Polsek Sumberbaru saat mengevakuasi Tiga orang pengendara sepeda motor yang merupakan satu keluarga, yakni pasangan suami istri Arsi 60 tahun dan Musdalifah 35 tahun, warga Dusun Sariagung, Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang Kabupaten Jember. Selasa, (08/08) (Foto. Supianik)

Satu Keluarga di Jember Tersambar Kereta Api, Dua Tewas Satu Lainnya Luka Berat

Radiobintangtenggara.com, JEMBER – Kembali, kecelakaan yang melibatkan kereta api terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu diwilayah kerja PT KAI daops 9 Jember.

Diduga faktor ketidak hati-hatian saat hendak menyebrang menjadi penyebab kecelakaan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan satu orang luka berat.

Kapolsek Sumberbaru, AKP Edy Sudarto, menerangkan, kecelakaan kereta api ini terjadi di Dusun Krajan Kidul, Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru sekitar pukul 10.00 pagi tadi.

Tiga orang pengendara sepeda motor yang merupakan satu keluarga, yakni pasangan suami istri Arsi 60 tahun dan Musdalifah 35 tahun, warga  Dusun Sariagung, Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang Kabupaten Jember tewas dilokasi kejadian.

“Sementara anak mereka  Rusdiana, yang masih berumur 3 tahun, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Tanggul karena mengalami luka berat,” katanya.

Baca Juga. Macet Ditengah Pelintasan Kereta, Sebuah Truk Di Pakusari-Jember Hancur Tersambar Kereta Api

Menurut Edy, kecelakaan maut tersebut bermula saat Arsi yang membonceng istri dan anaknya mengendarai sepeda motor Honda Revo bernomor polisi P-6860-NS dari arah utara keselatan.

Kuat dugaan saat meyeberang perlintasan yang tidak memiliki palang pintu, korban tidak menengok kekanan dan kiri. Bersamaan dengan itu, dari arah timur melaju dengan kencang Kereta Api Sritanjung relasi Banyuwangi-Jogjakarta hingga terjadilah kecelakaan.

“Akibat insiden tersebut kedua pasangan suami isteri itu meninggal dunia,” ujarnya.

Edy Sudarto menerangkan, untuk penyelidikan kasus kecelakaan yang melibatkan kereta api, penangannya  sudah diserahkan ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Atas kejadian ini perjalanan kereta api sempat terhenti sekitar 45 menit sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan.

SUPIANIK

About Fareh Hariyanto

Check Also

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban. (Foto. Rendra Prasetyo)

Kepala Sekolah MI Baburrohmah Kalibaru Bercerita Saat Menemukan Korban Meninggal Dunia di Kebun Sengon

Heru Prayito, Kepala MI Baburrohmah Kalibaru (42) menceritakan kronologi saat ia bersama guru lainnya menemukan korban hingga akhirnya dikabarkan meningal dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *