Radiobintangtenggara.com, BONDOWOSO – Bupati Bondowoso, Amin Said Husni mengajak seluruh petani untuk memanfaatkan asuransi tani gagal panen guna menekan kerugian saat terjadi paceklik.
Menurut Amin, Sedikitnya ada 60 persen masyarakat Bondowoso berprofesi sebagai petani. Namun demikian, baru 0,2 hingga 0,3 persen petani yang memiliki lahan sendiri, dengan kata lain mayoritas masih menjadi buruh tani.
“Kondisi ini semakin mengkhawatirkan dengan rendahnya kesadaran petani akan pentingnya asuransi,” katanya.
Baca Juga. Perguruan Tinggi diharap Bisa Berintegrasi Dengan Industri Rumah Tangga
Lebih Jauh Amnin menjelaskan di banyak kesempatan, ia sering berharap agar masa depan masyarakat Bondowoso dengan pertaniannnya bisa menjadi titik nadi kehidupan warganya. Sehingga dapat menjadikan Bondowoso Swasembada Pangan.
Tak hanya itu, Amin juga bilang, pihaknya mengajak seluruh petani untuk memanfaatkan salah satu program pemerintah, yakni asuransi tani gagal panen.
Melalui asuransi itu setiap petani bisa mendapatkan jaminan atas lahan yang sedang digarap. Petani cukup membayar sekitar Rp. 36 ribu per hektar setiap musim panen.
Baca Juga. Mamasuki Bulan Kemarau 46 desa di Bondowoso Terancam Kekeringan
Program itu sudah disubsidi oleh pemerintah, dari nilai uang sebelumnya lebih dari Rp. 200 ribu rupiah. Mengingat mayoritas profesi masyarakat Bondowoso adalah petani, maka kesejahteraan masyarakat perlu didorong melalui petani.
“Salah satu kesejahteraan yang bisa diberikan kepada petani yakni melalui asuransi pertanian,” ujarnya.
Amin, berharap agar penyuluh pertanian lapangan untuk menyosialisasikan dan mengajak para petani untuk terlibat dalam asuransi itu.
MUHAMMAD ANSORI