Festival karya tari yang digelar Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. (Foto. Istimewa)

Banyuwangi Gelar Festival Tari dengan Standar Kesehatan Covid 19

Radiobintangtenggara.com, BANYUWANGI – Di tengah pandemi, para seniman tari di Banyuwangi terus memunculkan kreativitasnya. Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menggelar sebuah festival karya tari sepanjang satu bulan ini.

Menariknya, festival karya tari tersebut juga digelar secara virtual sebagai bentuk ketaatan pada protokol kesehatan covid. Para penari menampilkan performanya di satu lokasi destinasi tertentu di setiap akhir pekan, lalu disiarkan secara live di salah satu platform sosial media. 

“Ini sebenarnya kegiatan tahunan Disbudpar yang digelar rutin tiap akhir pekan di pusat kota. Karena ada pandemi, sempat dihentikan. Kini, kami mulai tampilkan kembali dengan konsep yang berbeda. Festival dikemas secara virtual agar warga tetap bisa menikmati kesenian daerah,” kata Kepala Dinas Budpar, MY Bramuda.

Bramuda mengatakan para peserta merupakan seniman tari yang tergabung dalam sanggar seni. Sebanyak sepuluh sanggar tampil secara bergilir setiap pekan membawakan sejumlah tarian, ditambah satu tarian baru kreasi sanggar.

“Kami ingin agar seniman terus berkreasi meski di tengah situasi sulit semacam ini. Supaya Banyuwangi mempunyai tarian-tarian tradisional yang lebih beragam lagi sehingga memperkaya khazanah tari Banyuwangi, jelas Bramuda.

Dengan adanya tarian-tarian baru itu, lanjutnya, Banyuwangi akan memiliki banyak alternatif untuk menampilkan tarian yang sesuai konsep acara.

“Ini juga bagian campur tangan pemerintah untuk tetap menjaga pendapatan para seniman. Karena pemkab memberi insentif khusus bagi sanggar yang tampil,” imbuhnya.

Dia menjelaskan setiap peserta tetap tampil dengan protokol kesehatan dan tanpa kerumunan penonton. “Tampilnya bergiliran. Bisa di lokasi destinasi wisata tertentu seperti di Ampiteater Boom atau Ampiteater Doesoen Kakao Glenmore. Bisa juga di sanggar masing-masing. Asal tidak ada kerumunan penonton,” jelasnya.

Selanjutnya mereka dinilai oleh sejumlah juri ataupun kurator seni untuk diambil lima tarian terbaik. “Lima tari terbaik rencananya akan ditampilkan sebagai tarian pembuka event-event penting di Banyuwangi,” katanya.

Di masa pandemi ini, Disbudpar Banyuwangi aktif menyajikan kesenian secara virtual. Selain Festival Karya Tari, terdapat juga Banyuwangi Performance Art yang menghadirkan tarian dan janger, Banyuwangi Weekend juga dihelat dengan menampilkan kesenian tarian di sejumlah hotel setiap akhir pekan.

“Untuk jadwalnya bisa dilihat di media sosial Banyuwangi Tourism, selain Festival Karya Tari, ada juga aktualisasi seni lainnya yang dapat disaksikan secara online seperti Banyuwangi Performance Art dan Banyuwangi Weekend,” pungkasnya.

Muhammad Handoyo

About Fareh Hariyanto

Check Also

KAI Daop 9 Jember ‘Jangan Berada di Jalur kereta api, Berbahaya!’

BINTANG TENGGARA – Pada pukul 03.40 WIB masinis kereta api Wijayakusuma relasi Cilacap – Jember …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *